Berita Pilihan
Waspada! Penyakit Babesiosis Mengancam Kesehatan Anjing, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Kamis, 06 Feb 2025, 08:34:12 WIB - 9 | PUSKESWAN PAINAN
Oleh: drh. Hayatul Fitro (Medik Veteriner & Kepala Puskeswan Terpadu Painan)
---
Painan – Datang masyarakat membawa seekor anjing pemburu dengan keluhan buang air kecilnya selalu keruh seperti teh beberapa minggu terakhir dan kondisi anjing lemas dan pucat. Setelah dilakukan pemeriksaan di temukan gejala seperti yang di sampaikan pemilik dan banyak kutu dan caplak di tubuh anjing dan suhu tubuh anjing tersebut sedikit demam 39,2 °C, mukosa pucat mengindikasikan anjing tersebut anemia. Dari hasil pemeriksaan dan keluhan pemilik tersebut di dapat diagnosa sementara anjing tersebut “Suspek Babesiosis” atau yang umum di sebut parasit darah.
Penyakit babesiosis, yang disebabkan oleh parasit darah “Babesia”, semakin menjadi perhatian di kalangan pemilik anjing. Penyakit ini, yang ditularkan melalui gigitan kutu, dapat menyebabkan anemia berat, demam, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Dokter hewan mengimbau para pemilik anjing untuk lebih waspada dan memahami cara mencegah serta mengobati penyakit ini.
---
Apa Itu Babesiosis?
Babesiosis adalah penyakit parasit yang menyerang sel darah merah anjing. Parasit “Babesia” menginfeksi dan menghancurkan sel darah merah, menyebabkan anemia dan berbagai komplikasi kesehatan. Penyakit ini terutama ditularkan melalui gigitan kutu, khususnya kutu cokelat anjing (“Rhipicephalus sanguineus”).
Babesiosis sering ditemukan pada anjing yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia. Parasit ini dapat berkembang dengan cepat, terutama jika anjing tidak mendapatkan perawatan pencegahan kutu yang memadai.
---
Gejala Babesiosis pada Anjing
Anjing yang terinfeksi babesiosis dapat menunjukkan berbagai gejala, antara lain:
1. Demam tinggi
2. Lesu dan kelemahan
3. Anemia (gusi pucat)
4. Urine berwarna gelap (karena hemoglobin yang dilepaskan dari sel darah merah yang rusak)
5. Penurunan nafsu makan dan berat badan
6. Pembengkakan limpa
Jika anjing Anda menunjukkan gejala-gejala ini, segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
---
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis babesiosis dilakukan melalui pemeriksaan darah di bawah mikroskop atau tes PCR untuk mendeteksi DNA parasit. Jika terdeteksi, pengobatan biasanya meliputi:
- Obat antiparasit yang efektif melawan “Babesia”.
- Pengobatan menanggulangi gejala yang muncul.
- Pengobatan suportif dengan vitamin
- Transfusi Darah: Diperlukan pada kasus anemia parah.
Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti gagal organ.
---
Cara Mencegah Babesiosis
Pencegahan adalah kunci utama untuk melindungi anjing dari babesiosis. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Gunakan Obat Anti-Kutu Secara Rutin: Gunakan spot-on, collar, atau tablet pencegah kutu.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan area tempat anjing tinggal untuk mengurangi populasi kutu.
- Periksa Anjing Secara Berkala: Periksa kulit dan bulu anjing untuk mendeteksi kutu.
- Hindari Daerah Berisiko Tinggi: Hindari area dengan populasi kutu tinggi, seperti rumput tinggi atau daerah berhutan.
---
Kesimpulan
Babesiosis adalah penyakit serius yang dapat mengancam nyawa anjing jika tidak ditangani dengan cepat. Dengan pencegahan yang tepat dan perawatan rutin, risiko infeksi dapat diminimalisir. Jangan tunggu sampai anjing Anda sakit. Lakukan pencegahan sekarang juga.
Bagi pemilik anjing yang membutuhkan informasi lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat. Kesehatan hewan peliharaan adalah tanggung jawab kita bersama.
STATISTIK PENGUJUNG
1 Pengunjung Hari ini | 1 Pengunjung Kemarin | 39,606 Semua Pengunjung | 72,138 Total Kunjungan | 216.73.216.121, IP Address Anda