Berita Pilihan
Penelusuran Kejadian Suspek Rabies pada manusia yang tergigit HPR di Ambacang Nagari Sawah Laweh Kec

Sabtu, 13 Sep 2025, 14:39:16 WIB - 95 | PUSKESWAN KOTO XI TARUSAN
Pada hari Jumat tanggal 12 September 2025, sekitar jam 09.00 Wib Puskeswan Terpadu Tarusan bersama tim Puskeswan turun mendatangi Kantor Pemerintahan Nagari Sawah Laweh Kecamatan Bayang untuk melakukan penelusuran kejadian suspek rabies yang terjadi di manusia berdasarkan adanya informasi dan laporan dari Grup Tim Rabies Kabupaten Pesisir Selatan. Kepala Puskeswan dan tim berkoordinasi dengan Pemerintah Nagari setempat tentang per masalahan tersebut, didapatkan kronologi kejadian gigitan yang terjadi pada masyarakat atau korban yaitu dari informasi yang diperoleh, korban didigit oleh hewan atau anjing milik dia sendiri dan anjing tersebut telah mati. Dari awal tergigit korban tidak ada berobat atau melaporkan kejadian baik ke Puskesmas ataupun Puskeswan. Dalam hal ini juga ditinjau oleh Tim Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, mereka melakukan tracking dan wawancara terhadap tetangga sekitarnya terkait adanya kontak lansung dengan korban suspek rabies tersebut. Tindak lanjut dan respon terhadap permasalahan tersebut, Tim Puskeswan lansung melaksanakan pengendalian penyebaran atau penularan penyakit rabies pada hewan pembawa rabies (HPR) dengan melakukan vaksin terhadap hewan anjing dan kucing disekitar lokasi rumah korban. Didapatkan jumlah hewan yang divaksinasi sebanyak hewan anjing 4 ekor dan kucing 10 ekor. disamping tindakan vaksinasi tim juga melakukan sosialisasi dan edukasi ,mengenai permasalahan yang menyangkut dengan penyakit Rabies Rabies adalah infeksi virus mematikan pada sistem saraf pusat yang ditularkan melalui air liur hewan terinfeksi, umumnya melalui gigitan atau cakaran yang terkena air ludah dan Luka terbuka pada kulit yang terkena jilatan atau air ludah. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan setelah gejala muncul, sehingga pertolongan pertama seperti membersihkan luka dan segera mencari penanganan medis dengan melakukan vaksin dan serum anti rabies (SAR) sangat penting untuk mencegah keparahan dan kematian. Penyebab oleh Virus RNA dari keluarga Rhabdoviridae, genus Lyssavirus. Penularannya melalui gigitan, cakaran, atau kontak air liur hewan yang terinfeksi dengan luka terbuka pada kulit. Hewan Penularnya adalah Anjing, kucing, kelelawar, rakun, dan hewan liar lainnya. Gejala pada Manusia Gejala dapat bervariasi dan berkembang secara bertahap. 1. Gejala Awal (Mirip Flu): Demam Sakit kepala hebat Badan lemas dan kelelahan Sakit tenggorokan Penurunan nafsu makan Kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan Gelisah, bingung, atau hiperaktivitas 2. Gejala Lanjutan (Neurologis): Halusinasi Kelumpuhan parsial atau ringan Insomnia atau kesulitan tidur Kesulitan menelan Air liur berlebih (hipersalivasi) Hidrofobia: Rasa takut ekstrem dan panik saat melihat air atau memikirkan menelan, karena menyebabkan kejang menyakitkan di tenggorokan. Aerofobia: Takut udara. Fotofobia: Takut cahaya. Pertolongan Pertama Jika Anda tergigit hewan yang dicurigai rabies: Cuci Luka: Segera cuci area luka gigitan atau cakaran dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit. Antiseptik: Oleskan cairan antiseptik seperti povidone iodine atau alkohol 70%. Segera ke Fasilitas Kesehatan: Segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR). Pencegahan Vaksinasi Hewan Peliharaan: Pastikan anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya mendapatkan vaksinasi rabies yang lengkap dan teratur. Hindari Hewan Liar: Jangan mendekati, menyentuh, atau mengganggu hewan liar atau hewan yang tidak dikenal, terutama yang menunjukkan gejala tidak normal. Segera laporkan ke petugas kesehatan jika Anda melihat ada orang atau hewan yang menunjukkan gejala rabies. Jika Terpapar: Jangan menunda mencari pertolongan medis setelah terpapar. Tanda-tanda yang terjadi pada hewan yaiyu; Perubahan Perilaku: Agresif: Tiba-tiba menjadi galak, mudah marah, dan menyerang tanpa sebab. Jinak Berlebihan: Hewan menjadi sangat jinak dari biasanya, bahkan tidak mengenal rasa takut. Menggigit Benda: Menggigit objek di sekitarnya atau bahkan udara. Gelisah: Suka menyendiri, cemas, atau gelisah. Perubahan Fisik: Air Liur Berlebihan: Terlalu banyak mengeluarkan air liur atau bahkan berbusa di mulut. Kesulitan Menelan: Terlihat kesulitan menelan makanan atau minuman, seringkali karena kelumpuhan otot tenggorokan. Kejang: Mengalami kejang-kejang. Kelumpuhan: Terjadi kelumpuhan yang bisa dimulai dari tenggorokan, lalu menjalar ke bagian tubuh lain. Demam: Beberapa hewan yang terinfeksi dapat mengalami demam. Hipersensitivitas: Takut Cahaya (Fotofobia): Menjadi sensitif dan menghindari cahaya terang. Takut Air (Hidrofobia): Menunjukkan ketakutan terhadap air karena sulit menelan. Jika Hewan Menunjukkan Gejala Ini: Segera bawa hewan tersebut ke dokter hewan terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Pencegahan melalui vaksinasi rabies sangat penting untuk hewan peliharaan guna melindungi diri dari penyakit berbahaya ini.
STATISTIK PENGUJUNG
0 Pengunjung Hari ini | 0 Pengunjung Kemarin | 39,601 Semua Pengunjung | 72,133 Total Kunjungan | 216.73.216.180, IP Address Anda