Berita Pilihan
WAKIL KETUA KOMISI IV DPR RI KUNKER KE NAGARI SUNGAI GAYO LUMPO SURVEY TEKNOLOGI MTOT
.jpeg)
Jumat, 07 Feb 2025, 09:08:49 WIB - 14 | BIDANG PENYULUHANBapak H. Alex Indra Lukman Wakil Ketua Komisi IV DPR RI melakukan Kunjungan kerja ke Nagari Sungai Gayo yang didampingi oleh anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Ibuk Sri Kumala Dewi (Fraksi PDIP) dan Anggota DPRD Kab. Pesisir Selatan, Bapak Sekda, Kepala Dinas Pertanian Kab. Pesisir Selatan, Walinagari Sungai Gayo Lumpo, Babinsa, Babinkatibmas, Penyuluh IV Jurai dan dihadiri oleh Kelompok Tani Sungai Gayo, juga didampingi oleh Bapak Ir. Djoni (Pakar Pertanian Sumbar), Yayasan UBI (Udara Bersi Indonesia) beserta Kader UBI pada hari Sabtu tanggal 28 Januari 2025. Kunjungan tersebut dalam rangka Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Barat khususnya ke Kabupaten Pesisir Selatan Nagari Sungai Gayo, karena pada saat ini nagari tersebut sedang viral dengan penerapan Mulsa Tanpa Olah Tanah (Basawah Pokok Murah) khususnya tanaman padi. Seperti diketahui bawah MTOT merupakan teknologi terbaru yang akan dikembangkan di Pesisir Selatan, MTOT singkatan dari Mulsa Tanpa Olah Tanah juga merupakan teknik pertanian yang mengandalkan penggunaan lapisan penutup organik pada tanah, seperti jerami, daun, atau rumput kering. Penggunaan Mulsa bertujuan untuk melindungi tanah dari erosi, mempertahankan kelembaban, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghambat pertumbuhan gulma," Dalam pelaksanaannya, metode ini meminimalisir atau bahkan menghilangkan penggunaan alat berat untuk mengolah tanah, sehingga dapat mengurangi biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Selain itu, penggunaan metode ini juga membantu mengurangi erosi tanah dan mengendalikan pertumbuhan gulma, sehingga tanaman padi ataupun jagung dapat tumbuh lebih sehat dan optimal. Inovasi baru muncul ditengah kelesuan pengetahuan untuk memunculkan inovasi untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh petani, lingkungan dan peningkatan produksi pangan. Inovasi tersebut adalah Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) / BASAWAH POKOK MURAH pada lahan sawah dan lahan kering. Khusus pada lahan sawah, inovasi ini ternyata mampu menjawab kendala teknis, ekonomi, lingkungan yang selama ini dihadapi. Seperti masalah kekurangan air akibat musim kering atau akibat irigasi yang belum diperbaiki. Dari sisi ekonomi, adanya harga pupuk yang semakin mahal, biaya pengolahan tanah yang meningkat. Di Nagari Sungai Gayo Kecamatam IV Jurai telah memulainya pada 3 Musim Tanam yang lalu, hasilnya cukup memuaskan, biasanya produksi padi di Sungai Gayo tidak teralu tinggi berkisar 5,1-5,4 ton/Ha, dengan adanya teknologi MTOT (Basawah Pokok krah) ini produksi padi cukup meningkat sampai 50% (dengan produksi 7,8-9,2 ton/Ha). sehingga petani di Nagari Sungai Gayo tertarik untuk melaksanakan teknologi ini, diharapkan sawah yang ada disungai seluas 200 Ha akan dilaksanakan bercocok tanam MTOT ini. Terang Bapak Walinagari Sungai Gayo (Novi).
STATISTIK PENGUJUNG
2 Pengunjung Hari ini | 1 Pengunjung Kemarin | 39,607 Semua Pengunjung | 72,139 Total Kunjungan | 216.73.216.121, IP Address Anda