Berita Pilihan

Jumat, 19 Jul 2019, 15:14:15 WIB - 342 | Administrator

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Pesisir Selatan melakukan sosialisasi program Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) di Kecamatan Ranah Pesisir pada Rabu (17/7/2019). Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat setempat dan dinarasumberi oleh Kasi Kelembagaan dan Penyuluh Peternakan dan didampingi oleh staf. 

Kepala Bidang Bina Usaha, Kelembagaan, dan Pengolahan Hasil Peternakan Rizondra, S.Pt., M.Si melalui Kasi Kelembagaan dan Penyuluh Peternakan Yusril, S.Pt mengatakan bahwa AUTS/K memberikan perlindungan dalam bentuk ganti rugi kepada peternak jika terjadi kematian sapi karena penyakit, kecelakaan atau hilang akibat pencurian, sehingga peternak dapat meneruskan usahanya.  

“Premi asuransi untuk sapi sebesar 2% dari harga pertanggungan sebesar Rp 10.000.000 per ekor, yakni Rp 200.000 per ekor per tahun. Besar bantuan premi dari pemerintah sebesar 80% atau Rp 160.000 per ekor per tahun dan sisanya 20% atau Rp 40.000 per ekor per tahun swadaya peternak,” katanya.

Sementara Kasi Kelembagaan dan Penyuluh Peternakan DPKH Pesisir Selatan Yusril, S.Pt mengungkapkan perkembangan AUTS/K Kabupaten Pesisir Selatan selama 3 (tiga) tahun terakhir.  Jumlah sapi/kerbau masyarakat Pesisir Selatan yang telah diasuransikan selama periode 2016-2019 berjumlah 1.079 ekor.  Sementara klaim yang sudah dibayarkan ke peternak pada tahun 2017 sebanyak 8 ekor, tahun 2018 sebanyak 20 ekor dan tahun 2019 sebanyak 6 ekor.

Menurut Charly, kegiatan sosialisasi di Kecamatan Ranah Pesisir ini disambut dengan antusias oleh masyarakat. Pada waktu yang bersamaan setelah melakukan sosialisasi AUTS/K, tercatat 52 ekor sapi dari masyarakat yang ingin didaftarkan ke asuransi.  Hal ini dikarenakan program AUTS/K ingin melindungi usaha masyarakat dalam bemtuk memberikan jaminan.

“Melalui kegiatan ini diharapkan para peternak dan pelaku usaha peternakan memahami aturan terkait asuransi usaha ternak dan penerapan aplikasi SIAP sehingga tidak sampai mengalami kerugian. Karena dengan ikut asurani, mereka harus paham waktu untuk melakukan klaim agar tidak rugi,” harapnya.

 

---