Berita Pilihan
KENALI EMPAT JENIS CACING YANG PALING SERING MENGINFEKSI KUCING
Rabu, 09 Feb 2022, 08:48:50 WIB - 21 |
BIDANG KESWAN DAN KESMAVET.
- Nama kegiatan : Pelayanan pengobatan hewan di Puskeswan Terpadu Painan
- Tanggal Kegiatan : 8 Februari 2022
- Pelaksana : Drh. Suci Nurul Hidayati, Medik Veteriner pada Puskeswan Terpadu Painan
- Lokasi Kegiatan : Puskuewan Terpadu Painan Kec. IV Jurai
- Tujuan Kegiatan :
Melakukan tindakan pengobatan terhadap hewan peliharaan masyarakat sesuai dengan gejala, melihat kondisi hewan tersebut dan mendiagnosa penyakit hewan berdasarkan hasil wawancara dengan si pemilik dan gejala klinis yang terlihat pada hewan. Berdasarkan hasil diagnosa penyakit yang diderita hewan peliharaan masyarakat tersebut (kucing) yaitu helminthiasis.
Suci menjelaskan, Helminthiasis atau cacingan adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing. Tak hanya manusia saja, ternyata cacingan juga dapat menyerang hewan peliharaan seperti kucing. Kucing dapat terinfeksi cacing melalui telur cacing yang tidak sengaja tertelan. Kutu terkadang juga dapat membawa telur cacing sehingga dapat menimbulkan kucing terinfeksi. Selain itu penyakit ini bisa menyerang anak kucing sejak dari lahir, karena cacing ditularkan saat induk bunting dan saat induk menyusui, karena adanya cacing muda dalam tubuh induk.
“Empat jenis cacing yang paling sering menginfeksi kucing adalah cacing gelang, cacing tambang, cacing pita, dan cacing hati. Gejala yang ditimbulkan pada kucing yang terinfeksi diantaranya dapat menyebabkan batuk, perut buncit, bulu kusam dan rontok, pertumbuhan terganggu, kurus, kadang muntah dan diare, kotoran mata banyak, lemah, nafsu makan berkurang” lanjutnya.
Umumnya cacing keluar bersama kotoran dalam bentuk panjang seperti kawat, berwarna putih, dan panjang (cacing gelang), seperti biji ketimun berwarna putih (cacing pita). Untuk memastikan hewan kesayangan tidak terinfeksi cacing, bisa dengan pemberian obat cacing secara rutin setiap 3 bulan sekali, atau pemeriksaan umum (general check up) ke dokter hewan.
“Dengan diagnosa yang tepat dan tindakan pengobatan yang cepat dan tepat diharapkan hewan dapat sembuh” tutup Suci. (korespondensi Suci Nurul Hidayati, edited by Pertanian Wisata Channel)
STATISTIK PENGUJUNG
0 Pengunjung Hari ini | 0 Pengunjung Kemarin | 39,601 Semua Pengunjung | 72,133 Total Kunjungan | 216.73.216.180, IP Address Anda