Berita Pilihan
ALWI DARWIS, MANFAAT PENGAMATAN RUTIN ORGANISME PENGANGGU TUMBUHAN (OPT)
Selasa, 01 Feb 2022, 13:20:00 WIB - 60 |
POPT Kab. Peisir Selatan. Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan (P-POPT) Alwi Darwis melakukan pengamatan rutin Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) di Kec. Basa Ampek Balai Tapan dan Kec. Ranah Ampeh Hulu Tapan. Senin 31 Januari 2022.
Pengamatan Secara Rutin perlu dilaksanakan sebagai salah satu upaya peningkatan produksi tanaman, dan pelestarian lingkungan, yang tepat dan fokus pada prinsip bahwa sistem pengendalian dapat dilakukan secara cepat, tepat, efektif dan efisien serta berwawasan lingkungan.
Menurut Alwi “Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Sedangkan Musuh alami adalah suatu mahluk hidup (Predator, Parasitoid dan Patogen) yang dapat mengendalikan hama penyakit dan gulma (OPT)”.
“Pengamatan adalah kegiatan penghitungan dan pengumpulan informasi tentang keadaan populasi atau tingkat serangan OPT, banjir dan kekeringan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (varietas, umur tanaman, musuh alami, curah hujan, suhu, kecepatan angin dan radiasi matahari). Pengamatan rutin merupakan pengamatan yang dilakukan secara berkala dengan menjelajahi/mengelilingi wilayah pengamatan untuk mengetahui keadaan serangan OPT, serta perbandingan jumlah OPT dan musuh alami dilahan pertanaman tersebut”, lanjutnya
Pengamatan yang dilakukan secara langsung dan rutin dapat membantu meminimalisir terjadinya serangan hama dan juga penyakit. Setidaknya, dengan kita melakukan pengamatan secara rutin kita bisa mengetahui lebih awal populasi hama atau gejala penyakit pada tanaman padi dan bisa langsung dilakukan pengendalian sedini mungkin sebelum terlambat. Pengamatan terhadap hama dan penyakit yang harus diperhatikan adalah jumlah populasi, gejala serangan, gejala serangan hama penyakit dapat diketahui dengan gejala serangan yang ditimbulkan. Oleh karena itu pengamatan dapat dilakukan sedini mungkin guna mengendalikan serangan hama penyakit. Pengamatan sendiri dapat dimulai dari umur 2 Minggu Setelah Tanam (MST) hingga tanaman menjelang panen.
Dengan melakukan pengamatan kita dapat mengetahui keberadaan awal OPT, baik itu intensitas serangan maupun populasi di suatu wilayah. Populasi serangga berpengaruh pada kerusakan tanaman. Itulah sebabnya, pengamatan populasi OPT penting dilakukan untuk menduga tingkat kerusakan tanaman, tentu saja dengan mempertimbangkan jenis hama dan tanaman.
“Hasil pengamatan kemudian dianalisis, dan jika ditemukan bahwa populasi organisme pengganggu di atas Ambang Ekonomi (AE), maka dapat melakukan pengendalian dengan tetap memperhatikan prinsif PHT segingga mampu menurunkan populasi dengan cepat”, tutup Alwi (korespondensi Alwi Darwis, edited by Pertanian Wisata Channel)
STATISTIK PENGUJUNG
0 Pengunjung Hari ini | 0 Pengunjung Kemarin | 39,601 Semua Pengunjung | 72,133 Total Kunjungan | 216.73.216.180, IP Address Anda